Tenaga medis mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap saat melakukan tes swab pada seorang wanita di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Thailand tahun 2025.

COVID-19 Thailand 2025 Melonjak Pesat, Varian JN.1 dan NB.1.8.1 Dominasi

Varian COVID-19 Baru, Picu Lonjakan Kasus di Thailand 2025

IndonesiaDalamBerita, 08-06-2025 – Thailand kembali menghadapi adanya peningkatan yang signifikan tentang kasus COVID-19, dengan lebih dari 30.000 kasus per minggu, tercatat sejak akhir Mei 2025. Kementerian Kesehatan Thailand mengkonfirmasi bahwa lonjakan ini didominasi oleh varian JN.1 dan subvariannya NB.1.8.1, yang disebut memiliki tingkat penularan lebih tinggi dibanding varian yang ada sebelumnya.

Menurut laporan terbaru dari Departemen Pengendalian Penyakit Thailand, jumlah pasien rawat inap juga meningkat, termasuk kelompok usia lanjut dan penderita komorbid.

Apa Itu Varian JN.1 dan NB.1.8.1?

  • Varian JN.1 adalah turunan dari varian Omicron, yang sebelumnya telah menyebar di beberapa negara Asia Tenggara.
  • Subvarian NB.1.8.1 muncul sebagai mutasi lanjutan yang saat ini menjadi garis keturunan dominan di Thailand.
  • Varian ini dikabarkan lebih cepat menyebar di ruang tertutup dan menginfeksi ulang individu yang telah divaksinasi atau pernah terinfeksi sebelumnya.

Menurut virolog Thailand, Dr. Anucha Woranit, “Mutasi di spike protein pada NB.1.8.1 memungkinkan virus lebih mudah lolos dari kekebalan tubuh, baik akibat vaksin maupun infeksi sebelumnya.”

Baca Juga: Aterosklerosis Penyumbatan Pembuluh Darah yang Mengancam Jiwa

Lonjakan Kasus COVID-19 Thailand 2025: Angka dan Dampaknya

  • Kasus mingguan: 30.000+ kasus terkonfirmasi
  • Rawat inap meningkat di rumah sakit pemerintah dan swasta
  • Permintaan tes antigen (ATK) kembali melonjak di apotek Bangkok dan Chiang Mai
  • Pemakaian masker meningkat di transportasi umum dan pusat perbelanjaan

Tanggapan Pemerintah Thailand

Pemerintah Thailand belum menetapkan status darurat kesehatan, namun:

  • Kampanye vaksinasi booster digencarkan kembali
  • Penggunaan masker dianjurkan di tempat umum dan dalam ruangan tertutup
  • Wisatawan internasional masih diizinkan masuk, namun dengan pemantauan suhu dan pelaporan gejala melalui aplikasi MorChana

Simak Juga: Gagal Jantung: Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya Sejak Dini

Bagaimana Dampaknya terhadap Asia Tenggara?

Thailand merupakan salah satu hub wisata terbesar di Asia Tenggara. Lonjakan kasus ini menimbulkan kekhawatiran dampak regional, terutama jelang musim libur pertengahan tahun. Negara-negara tetangga seperti Malaysia, Laos, dan Indonesia pun meningkatkan pengawasan perbatasan.

Simak Info singkat dan jelas di Instagram @indonesiadalamberita

Hati-hati akan COVID-19 dan Selalu Menjaga Kesehatan Dimanapun

Lonjakan kasus COVID-19 di Thailand pada 2025 menjadi pengingat bahwa pandemi belum sepenuhnya usai. Meski dunia telah membuka kembali aktivitas secara luas, pengawasan varian dan kewaspadaan publik tetap diperlukan. Masyarakat diminta menjaga protokol kesehatan, memperbarui vaksinasi, dan tetap waspada terhadap gejala ringan sekalipun.

Kunjungi Juga: Penyakit Huntington yang Ganggu Gerakan dan Kognisi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *