Lansia memegang telinga karena mengalami gangguan pendengaran atau presbikusis

Presbikusis: Penyebab dan Penanganan Gangguan Pendengaran pada Lansia

Jakarta, Indonesiadalamberita – Presbikusis merupakan salah satu jenis gangguan pendengaran yang paling sering dialami oleh lanjut usia (lansia). Kondisi ini terjadi secara bertahap dan memengaruhi kemampuan mendengar suara frekuensi tinggi maupun rendah. Diperkirakan, lebih dari 30% orang berusia di atas 65 tahun mengalami gangguan ini.

Apa Itu Presbikusis?

Presbikusis adalah gangguan pendengaran yang disebabkan oleh degenerasi saraf pendengaran dan struktur telinga dalam akibat penuaan. Umumnya, gejala presbikusis muncul perlahan dan sering kali tidak disadari hingga tahap yang cukup lanjut.

Gejala Umum Presbikusis

Beberapa gejala presbikusis yang perlu diwaspadai antara lain:

  • Kesulitan mendengar percakapan, terutama di tempat ramai

  • Sering meminta lawan bicara mengulang ucapan

  • Tidak dapat menangkap suara bernada tinggi, seperti suara perempuan dan anak-anak

  • Tinnitus atau telinga berdenging

Jika Anda atau keluarga mengalami gejala tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan spesialis THT.

Penyebab Presbikusis

Presbikusis disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Penuaan alami pada sistem saraf pendengaran

  • Paparan suara keras dalam jangka panjang

  • Efek samping obat-obatan tertentu (ototoksik)

  • Penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi

Penanganan dan Pengobatan

Meski tidak bisa disembuhkan total, kita bisa melakukan sesuatu agar dapat dikendalikan atau disembuhkan melalui berbagai metode:

  1. Alat Bantu Dengar (ABD)
    Alat ini membantu memperkuat suara dan meningkatkan kualitas hidup lansia.

  2. Terapi Auditori
    Melatih otak untuk memproses suara secara lebih efektif.

  3. Implan Koklea
    Digunakan untuk kasus berat yang tidak lagi terbantu dengan ABD.

  4. Modifikasi Gaya Hidup
    Hindari paparan suara keras, konsumsi makanan bergizi, dan periksa pendengaran secara rutin.

Pentingnya Deteksi Dini

Presbikusis dapat berdampak pada kualitas hidup lansia, termasuk menurunnya kemampuan komunikasi, isolasi sosial, hingga risiko depresi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pemeriksaan telinga secara rutin terutama bagi mereka yang sudah memasuki usia 60 tahun ke atas.

Peran Keluarga dan Masyarakat

Dukungan keluarga dan lingkungan sangat penting dalam membantu lansia menghadapi presbikusis. Edukasi seputar gangguan pendengaran juga bisa diberikan melalui program posyandu lansia di berbagai daerah.

Penyakit ini memiliki kondisi yang umum terjadi seiring bertambahnya usia, namun bukan berarti tidak bisa dikelola. Dengan deteksi dini, pemilihan metode penanganan yang tepat, serta dukungan dari keluarga dan tenaga medis, lansia tetap dapat menjalani hidup aktif dan produktif.

Jika Anda memiliki anggota keluarga lansia, pastikan mereka mendapat perhatian khusus dalam aspek kesehatan pendengaran.

Baca juga artikel kami tentang Kenali Penyakit Parkinson: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan Terkini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *