Trump Melarang Mahasiswa Asing Berkuliah di Harvard
24 Mei 2025 – Trump Melarang Mahasiswa Asing Berkuliah di Harvard.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali menuai kontroversi global lewat kebijakan yang dibuat. Jumat pagi waktu Indonesia (23/5), Gedung Putih resmi mengumumkan pelarangan Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional di tahun ajaran baru 2025-2026. Tidak hanya itu, ribuan mahasiswa asing yang kini sedang menempuh studi di Harvard diperintahkan untuk segera pindah ke institusi lain atau meninggalkan Amerika Serikat.
Kebijakan yang disampaikan oleh Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) Kristi Noem, tentu saja menimbulkan kegemparan yang besar, khususnya di kalangan pelajar asing dan komunitas akademik global. Pemerintah AS menuding Harvard terlibat dalam mendukung aksi kekerasan dan antisemitisme, dan bekerjasama dengan Partai Komunis China.”
“Kami tidak akan mentoleransi institusi pendidikan yang menjadi basis ideologi kekerasan,” tegas Presiden Donald Trump dalam konferensi pers di Washington D.C.
Selain larangan penerimaan mahasiswa internasional, pemerintah Amerika Serikat juga meminta Harvard membatalkan seluruh program pertukaran pelajar (exchange student) yang sudah berjalan. Kebijakan ini berdampak luas pada kerja sama pendidikan internasional, termasuk dengan beberapa universitas di Indonesia yang memiliki program pertukaran dengan Harvard.
Sebelum Trump mengeluarkan kebijakan ini, presiden AS juga sudah melakukan menghentikan pencairan dana hibah sebesar 60 juta USD (setara Rp900 miliar) untuk Universitas Harvard. Langkah ini dilakukan karena universitas Harvard menolak memberikan informasi visa mahasiswa di kampus tersebut.
Dikeluarkan Kebijakan ini mendapat sambutan kritik dari berbagai pihak dan bisa menimbulkan pembalasan. Beberapa rektor universitas ternama dunia menyatakan keprihatinannya terhadap langkah Trump yang dinilai membatasi kebebasan akademik dan hak atas pendidikan.
“Ini adalah serangan langsung terhadap prinsip dasar pendidikan tinggi,” ujar Dr. Michael Levin, pengamat pendidikan global.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Universitas Harvard belum memberikan tanggapan resmi apapun. Namun dari sumber internal kampus menyebutkan bahwa tim hukum dan administrasi sedang mengkaji dampak hukum dan sosial atas kebijakan ini. Kini Banyak mahasiswa asing ketakutan akan masa depan akademik mereka.
Kebijakan Trump kali ini tentu saja berada di bawah sorotan tajam dan berpotensi menghancurkan reputasi Amerika Serikat sebagai destinasi utama pendidikan tinggi, khususnya universitas Harvard,, yang mana sebagai salah satu universitas terbaik dunia.
Langkah ini juga menjadi peringatan bagi universitas-universitas lain untuk berhati-hati dalam menyatakan dukungan terhadap isu-isu politik global,