Arca Buddha Akshobhya Candi Sewu Kembali Utuh

Arca Buddha Akshobhya Candi Sewu Kembali Utuh

Keajaiban Arkeologi: Kepala Arca Buddha Akshobhya Akhirnya Ditemukan

21 Mei 2025Arca Buddha Akshobhya Candi Sewu Kembali Utuh. Sebuah momen bersejarah terjadi di kompleks Candi Sewu, Klaten, Yogyakarta, pada Mei 2025. Setelah berabad-abad hilang, bagian kepala Arca Buddha Dhyani Akshobhya yang dulu terpisah kini telah ditemukan dan berhasil disatukan kembali dengan tubuh patungnya secara sempurna.

Penemuan ini terjadi secara bertahap. Pada 7 Mei 2025, tim arkeolog dari Balai Pelestarian Kebudayaan menemukan tubuh arca tanpa kepala di reruntuhan Candi Perwara IV, salah satu bangunan pendamping di kompleks Candi Sewu. Seminggu berselang, tepatnya 14 Mei, sebuah bagian kepala arca ditemukan di ruang candi yang sama.

Yang mengejutkan, ketika kedua bagian ini dicocokkan… keduanya menyatu sempurna, menunjukkan bahwa mereka memang berasal dari patung yang sama.

Makna Spiritualitas dari Arca Buddha Dhyani Akshobhya

Arca yang ditemukan bukan sembarang patung. Ia merupakan perwujudan Buddha Dhyani Akshobhya, salah satu dari lima Buddha Meditasi dalam tradisi Vajrayana. Arca ini diyakini berfungsi sebagai yantra, yaitu alat spiritual dalam arsitektur candi Buddha yang membantu para praktisi bermeditasi dan menjernihkan pikiran.

“Ini bukan hanya soal sejarah atau seni, tapi juga pemulihan makna spiritual yang sangat dalam,” ujar Dr. Ratna Dewi, arkeolog Universitas Gadjah Mada yang turut terlibat dalam proyek ini.

Tentang Candi Sewu dan Perannya dalam Sejarah

Candi Sewu merupakan kompleks candi Buddha terbesar kedua di Indonesia setelah Candi Borobudur, dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra. Kompleks ini terdiri dari 1 candi utama dan 240 candi perwara yang tersebar rapi.

Candi ini merupakan salah satu bukti kejayaan kerajaan Mataram Kuno dan menjadi warisan budaya dunia yang penting. Penemuan arca utuh ini menambah nilai historis dan spiritual kawasan tersebut.

Baca juga: Candi Sewu: Jejak Kejayaan Buddha di Jawa Tengah

 

Proses Restorasi yang Teliti dan Berbasis Sains

Tim restorasi bekerja dengan metode konservasi berbasis data arkeologis dan material. Setelah pencocokan bentuk dan dimensi, kepala arca diangkat dan disatukan secara hati-hati menggunakan teknik penguatan berbahan ramah lingkungan agar tidak merusak struktur asli.

Tim juga menggunakan pindai 3D untuk merekam detail dan struktur permukaan arca sebelum proses penyatuan.

Penemuan ini disambut antusias oleh masyarakat, pecinta sejarah, dan wisatawan. Banyak yang berharap agar kompleks Candi Sewu lebih banyak dikunjungi dan mendapat perhatian setara dengan Borobudur atau Prambanan.

Pemerintah daerah berencana memperkuat promosi wisata spiritual dan edukatif berbasis warisan budaya. Harapannya, situs ini tak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga ruang kontemplasi dan pemahaman lintas budaya.

 

Penemuan kembali dan penyatuan Arca Buddha Akshobhya di Candi Sewu merupakan momen penting dalam dunia arkeologi dan spiritualitas Indonesia. Ia menjadi bukti nyata bagaimana masa lalu bisa bersatu kembali dengan masa kini, memberi makna baru bagi sejarah, kepercayaan, dan warisan budaya kita.

Sebagaimana kepala dan tubuh arca itu menyatu, semoga pula kita bisa menyatukan kembali perhatian dan kepedulian terhadap situs-situs warisan leluhur yang sarat makna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *