Nilai tukar rupiah terkoreksi ke Rp 16.450 per dolar AS pada Senin 19 Mei 2025

Nilai tukar rupiah terkoreksi ke Rp 16.450 per dolar AS pada Senin 19 Mei 2025

Nilai Tukar Rupiah Melemah di Awal Pekan

19 Mei 2025Nilai tukar rupiah terkoreksi ke Rp 16.450 per dolar AS pada Senin 19 Mei 2025. Nilai tukar rupiah dibuka melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin pagi, 19 Mei 2025. Berdasarkan data Refinitiv, kurs rupiah terhadap dolar AS dibuka di posisi Rp16.450 per dolar AS, atau terkoreksi 0,09% dibandingkan posisi penutupan sebelumnya.

Kondisi ini terjadi setelah lembaga pemeringkat global Moody’s Ratings menurunkan peringkat kredit Amerika Serikat dari Aaa menjadi Aa1 pada hari Jumat (16/5/2025). Penurunan ini memberikan tekanan terhadap nilai tukar, meskipun indeks dolar AS (DXY) justru mengalami pelemahan 0,25% ke level 100,84, turun dari sebelumnya 101,09.

Mata Uang Asia Menguat, Dolar AS Tertekan

Secara umum, mata uang Asia menunjukkan penguatan terhadap dolar AS pada sesi perdagangan pagi ini. Penurunan rating kredit AS oleh Moody’s memicu sentimen risk-on di pasar Asia, mendorong penguatan sejumlah mata uang regional.

“Dengan fokus pada keberlanjutan fiskal AS, dolar AS bisa mengalami pelemahan sementara waktu,” ujar Michael Wan, ekonom dari MUFG Bank, dalam laporan risetnya.

Namun, tim riset dari CBA (Commonwealth Bank of Australia) memperingatkan bahwa dampak penurunan ini terhadap dolar AS bisa terbatas, mengingat dua lembaga pemeringkat lainnya telah melakukan langkah serupa pada 2011 dan 2023, namun tidak berdampak signifikan terhadap preferensi investor terhadap aset dolar.

Imbal Hasil Obligasi AS Naik

Imbal hasil obligasi pemerintah AS terpantau naik pada perdagangan awal Asia sebagai respons atas penurunan peringkat tersebut. Ini menunjukkan bahwa investor masih memperhitungkan risiko fiskal AS, yang bisa berdampak terhadap arah arus modal global dalam beberapa waktu ke depan.

Sentimen Domestik: Investor Asing Masih Masuk

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) merilis data transaksi yang menunjukkan masih adanya sentimen positif terhadap pasar keuangan Indonesia. Pada periode 14–15 Mei 2025, investor asing mencatatkan beli neto sebesar Rp4,14 triliun, terdiri dari:

  • Rp4,52 triliun di pasar saham

  • Rp1,14 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI)

  • Rp1,52 triliun jual neto di pasar Surat Berharga Negara (SBN)

Namun secara year to date (YtD) hingga 15 Mei 2025, investor asing tercatat:

  • Jual neto Rp52,53 triliun di pasar saham

  • Jual neto Rp20,54 triliun di SRBI

  • Beli neto Rp29,10 triliun di pasar SBN

Outlook Pasar dan Rupiah Pekan Ini

Kurs rupiah berpotensi tetap bergerak volatil sepanjang pekan ini, terutama karena pengaruh eksternal dari ketidakpastian fiskal AS serta potensi pergeseran portofolio global.

Pasar akan terus mencermati:

  • Arah kebijakan suku bunga The Fed

  • Data inflasi dan tenaga kerja AS

  • Stabilitas pasar surat utang domestik

  • Volume intervensi dari Bank Indonesia di pasar valas dan obligasi

Baca juga: Harga emas Antam hari ini Senin 19 Mei 2025 Melonjak Rp 23.000

Nilai tukar rupiah terkoreksi ke Rp16.450/US$ pada pembukaan perdagangan Senin (19/5/2025), terdampak oleh penurunan peringkat kredit AS oleh Moody’s. Meskipun dolar AS secara global cenderung melemah, sentimen investor terhadap rupiah masih dibayangi oleh tekanan eksternal. Data transaksi modal asing dan stabilitas pasar domestik akan menjadi kunci dalam menjaga pergerakan nilai tukar dalam jangka pendek.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *