Hamas Lanjut Negosiasi Israel Bombardir Gaza

Hamas Lanjut Negosiasi Israel Bombardir Gaza

Putaran Baru Perundingan di Tengah Agresi Brutal

18 Mei 2025Hamas Lanjut Negosiasi Israel Bombardir Gaza. Perwakilan Hamas dan Israel kembali melanjutkan negosiasi gencatan senjata di Doha, Qatar, pada Sabtu (17/5). Namun, perundingan ini terjadi dalam situasi yang sangat tegang, di tengah serangan besar-besaran Israel ke Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 146 orang dalam 72 jam terakhir.

Pihak Hamas menegaskan bahwa perundingan ini dilakukan tanpa prasyarat, mencakup tuntutan penghentian perang, pertukaran tahanan, penarikan pasukan Israel, dan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Delegasi Hamas menguraikan posisi kelompok itu dan perlunya mengakhiri perang,” ujar Taher Al-Nono, penasihat media untuk pimpinan Hamas.

Sementara diplomasi berlangsung, Israel meningkatkan intensitas serangan militernya ke berbagai wilayah di Gaza dalam operasi militer terbaru yang dinamakan Operasi Kereta Perang Gideon.

Militer Israel mengklaim operasi ini bertujuan untuk merebut “kendali operasional” atas beberapa bagian strategis di Gaza. Pihak militer juga menyatakan bahwa pasukan darat dan tank telah dimobilisasi ke perbatasan Gaza.

Keadaan yang Terjadi

Menurut otoritas kesehatan Palestina, lebih dari 146 orang tewas dalam tiga hari terakhir. Selain itu, 459 orang lainnya mengalami luka-luka. Korban tersebut berasal dari Beit Lahiya, Jabalia, dan Khan Younis. Dengan demikian, situasi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk.

Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk akibat blokade total yang diberlakukan Israel sejak awal Maret. Saat ini, 2,3 juta warga Gaza terancam kelaparan, kekurangan obat-obatan, dan kehabisan pasokan air bersih.

“Mereka mengebom rumah-rumah, dan orang-orang takut. Apa yang harus kami lakukan?” ujar Imad Naseer, warga Gaza yang melarikan diri dari serangan.

Hamas menyebut tindakan Israel sebagai “kampanye pemusnahan sistematis” dan menyerukan kepada negara-negara Arab, terutama yang tergabung dalam KTT Baghdad, untuk mengambil langkah konkret menghentikan agresi.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membenarkan bahwa pembicaraan pembebasan sandera Israel kembali dibuka di Doha. Namun, ia menegaskan bahwa Israel belum menyetujui gencatan senjata maupun pencabutan blokade.

Langkah ini menimbulkan kekhawatiran bahwa Israel hanya fokus pada aspek keamanan dan tidak mengindahkan sisi kemanusiaan dari konflik yang sedang berlangsung.

Meskipun perundingan kembali dibuka, eskalasi kekerasan yang terjadi justru memperlihatkan keretakan mendalam dalam proses perdamaian. Tanpa komitmen nyata terhadap penghentian serangan dan pemulihan kondisi kemanusiaan, negosiasi dikhawatirkan akan kembali gagal seperti sebelumnya.

Kondisi ini menjadi sorotan masyarakat internasional yang menuntut aksi nyata dari Dewan Keamanan PBB dan para pemimpin dunia untuk mendorong gencatan senjata permanen.

Ikuti update terbaru seputar Berita di sosial media kami:
Tiktok: @indonesiadalamberita_ | Instagram: @indonesiadalamberita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *