Kapten Timnas Korea Selatan Diguncang Skandal, Tapi Putuskan Lawan Balik

Kronologi Skandal Pemerasan Son Heung Min

Kapten Tim Nasional Korea Selatan sekaligus pemain klub Inggris Tottenham Hotspur, Son Heung Min, terseret dalam kasus pemerasan skandal pribadi oleh mantan kekasihnya yang berinisial A dan kekasih baru wanita tersebut, B.

Kasus ini terungkap setelah Son menyerahkan bukti-bukti kepada polisi, termasuk perjanjian rahasia dan rekaman komunikasi dengan A dan B.

Rp34 Miliar Demi Rahasia

Pada awalnya, Son memberikan uang sebesar 3 miliar won (sekitar Rp34 miliar) kepada A setelah diancam akan disebarkan informasi pribadi yang sensitif terkait “fakta kehamilan.” Tak hanya uang, Son juga diminta menandatangani perjanjian kerahasiaan (non-disclosure agreement/NDA).

Namun, belakangan diketahui bahwa A telah menjalin hubungan baru dengan B, pria yang kemudian berperan dalam rangkaian pemerasan lanjutan.

Ancaman Baru: Bukti Kehamilan yang Direkayasa

Pada Maret 2025, pria B mengirim ancaman kepada manajer Son, menuntut tambahan 70 juta won (sekitar Rp800 juta) dengan dalih akan menyebarkan informasi bahwa A pernah hamil anak dari Son.

Namun, setelah dilakukan investigasi internal, tim hukum Son menyatakan bahwa:

“Tidak pernah ada kehamilan dengan anak saya. Semua bukti termasuk foto USG ternyata hasil rekayasa.”

Bukti-bukti tersebut kini telah diserahkan ke kepolisian Korea Selatan, yang langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan.

Polisi Bertindak: A dan B Ditangkap

Setelah tiga bulan intimidasi berlanjut, manajer Son akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini secara resmi. Langkah hukum ini mendapat dukungan penuh dari pihak Son yang menegaskan tidak akan berkompromi:

“Kami tidak akan memberi ampun terhadap segala bentuk pemerasan. Kami akan menuntut sampai tuntas.”

Pada awal Mei 2025, pihak kepolisian berhasil menangkap A dan B, serta menyita berbagai barang bukti dari rumah mereka, termasuk dokumen palsu, alat komunikasi, dan perangkat penyimpanan data.

Reaksi Publik dan Komitmen Hukum

Kasus ini mengguncang publik Korea Selatan dan dunia olahraga internasional. Banyak yang menyuarakan dukungan terhadap Son Heung Min, yang selama ini dikenal sebagai pemain profesional tanpa kontroversi.

Pakar hukum Korea Selatan menilai langkah Son untuk membuka kasus ini secara terang-terangan merupakan langkah penting dalam melawan praktik pemerasan terhadap figur publik.