Perempuan memegang perut karena nyeri panggul, gejala awal kanker ovarium.

Gejala Kanker Ovarium yang Sering Diabaikan Perempuan

Mengapa Kanker Ovarium Sulit Dideteksi Dini?

Gejala Kanker ovarium disebut juga “silent killer” karena sering menyerupai penyakit ringan. Organ ovarium terletak di dalam rongga perut, sehingga tumor bisa tumbuh cukup besar tanpa menimbulkan gejala mencolok.

Selain itu, tidak adanya program skrining nasional untuk kanker ovarium seperti halnya Pap smear untuk kanker serviks, membuat banyak kasus baru diketahui setelah kanker menyebar ke organ lain seperti rahim, usus, atau hati.

“Pasien datang dengan keluhan seperti kembung dan nyeri perut, padahal sudah stadium III atau IV,” ujar dr. Maria T., SpOG, dalam seminar kesehatan reproduksi di Jakarta.

Perlukah Tes Genetik?

Tes genetik kini menjadi bagian penting dalam penanganan kanker ovarium, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium atau payudara. Deteksi mutasi BRCA1 dan BRCA2 dapat membantu menentukan langkah pencegahan, seperti pengangkatan ovarium secara preventif (profilaksis ooforektomi) pada pasien risiko tinggi.

Bahkan, beberapa aktris Hollywood seperti Angelina Jolie memilih langkah ini setelah hasil tes genetiknya menunjukkan risiko tinggi kanker ovarium dan payudara.

Pengobatan dan Harapan Hidup

Penanganan untuk gejala kanker ovarium umumnya dilakukan melalui kombinasi operasi pengangkatan tumor dan kemoterapi. Pada kasus tertentu, terapi target (targeted therapy) dan imunoterapi juga mulai digunakan.

Tingkat kelangsungan hidup sangat bergantung pada stadium saat diagnosis:

  • Stadium I: Harapan hidup 5 tahun bisa mencapai 90%

  • Stadium III atau IV: Turun drastis menjadi 20%–30%

Oleh karena itu, edukasi dan peningkatan kewaspadaan menjadi kunci utama untuk memperbaiki angka harapan hidup pasien.

Langkah Pencegahan yang Bisa Dilakukan

Meskipun tidak ada cara pasti mencegah kanker ovarium, beberapa tindakan berikut dapat menurunkan risikonya:

  • Menggunakan kontrasepsi oral selama lebih dari lima tahun

  • Hamil dan menyusui

  • Menjalani pola hidup sehat, seperti diet bergizi, olahraga teratur, dan tidak merokok

  • Rutin memeriksakan diri ke dokter, terutama jika memiliki faktor risiko

Suara Perempuan, Waspada Sejak Dini

Banyak perempuan enggan berbicara tentang gejala yang dialaminya karena merasa malu atau takut dianggap berlebihan. Penting untuk mengedukasi masyarakat bahwa mengenali dan menyuarakan perubahan tubuh adalah bentuk kepedulian terhadap kesehatan diri sendiri.

Kanker ovarium bukan penyakit yang bisa diremehkan. Gejala-gejala awal yang tampak sepele seperti kembung atau nyeri perut bisa menjadi tanda bahaya. Meningkatkan kesadaran dan tidak menunda pemeriksaan adalah kunci utama untuk menyelamatkan nyawa.

Baca Juga:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *