Rupiah Menguat ke Rp16.578 Usai Libur Waisak

Rupiah Menguat ke Rp16.578 Usai Libur Waisak

Penguatan Rupiah Dipicu Rebound Mata Uang Asia

14 Mei 2025Rupiah Menguat ke Rp16.578 Usai Libur Waisak. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat ke level Rp16.578 per dolar pada Rabu (14/5/2025), usai libur panjang Hari Raya Waisak. Rupiah naik 49 poin atau sekitar 0,29 persen dibanding penutupan sebelumnya.

Analis menilai penguatan ini merupakan bagian dari rebound sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS, menyusul sentimen positif dari perkembangan hubungan dagang antara AS dan China.

Pergerakan Mata Uang Asia dan Global Hari Ini

Tak hanya rupiah, sejumlah mata uang Asia juga ikut menguat:

  • Yen Jepang naik 0,21 poin (0,14%)

  • Won Korea Selatan naik 1,62 poin (0,11%)

  • Peso Filipina naik 0,035 poin (0,06%)

  • Ringgit Malaysia naik 0,0125 poin (0,29%)

Di sisi lain, mata uang negara-negara maju juga menunjukkan tren positif:

  • Dolar Australia naik 0,0009 poin (0,14%)

  • Euro naik 0,0036 poin (0,32%)

  • Poundsterling Inggris naik 0,0057 poin (0,43%)

  • Franc Swiss naik 0,0036 poin (0,43%)

Sementara itu, beberapa mata uang lainnya justru melemah:

  • Dolar Singapura turun 0,0011 poin (0,08%)

  • Yuan China turun 0,0112 poin (0,16%)

  • Baht Thailand turun 0,099 poin (0,30%)

Analisis: Penguatan Rupiah Bersifat Teknis dan Sementara

Menurut Lukman Leong, analis mata uang dari Doo Financial Futures, rupiah memang sempat mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir akibat penguatan dolar AS.

Namun, ia menilai bahwa sentimen positif dari kesepakatan tarif dagang antara AS dan China menjadi pemicu rebound berbagai mata uang Asia, termasuk rupiah. “Tekanan dolar AS tidak akan bertahan lama, mengingat sentimen positif pada tarif bisa mendorong stabilitas dan penguatan di pasar negara berkembang,” ujar Lukman kepada Indonesia Dalam Berita, Selasa (13/5).

Lukman memperkirakan pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp16.550 hingga Rp16.700 per dolar AS.

Dampak Bagi Ekonomi dan Pasar Keuangan Indonesia

Penguatan rupiah di awal pekan pasca libur panjang memberikan harapan baru bagi:

  • Investor pasar modal, yang cenderung sensitif terhadap volatilitas nilai tukar

  • Pelaku usaha impor, yang bisa mendapatkan harga dolar lebih stabil

  • Bank Indonesia, yang tengah menjaga inflasi dan stabilitas moneter

Meski demikian, pelaku pasar diminta tetap waspada terhadap kemungkinan fluktuasi, terutama menjelang rilis data ekonomi global seperti inflasi AS dan pertumbuhan ekonomi China.

Penguatan Rupiah Masih Rentan Volatilitas

Kenaikan nilai tukar rupiah ke Rp16.578 pasca libur panjang Waisak menandakan peluang rebound di tengah tekanan global. Namun, para analis menekankan bahwa tren penguatan ini masih bersifat teknis dan jangka pendek, mengingat kondisi makroekonomi global yang belum sepenuhnya stabil.

Pelaku pasar dan masyarakat diimbau untuk terus memantau data ekonomi global dan kebijakan moneter Bank Indonesia guna mengantisipasi pergerakan rupiah ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *