Sungai Gangga dan Tradisi Bakar Mayat: Antara Sakralitas dan Isu Lingkungan
Sakralitas Sungai Gangga
Bagi umat Hindu, Sungai Gangga adalah personifikasi dari Dewi Gangga, yang diyakini dapat menyucikan dosa dan membawa roh menuju pembebasan (moksha). Oleh karena itu, banyak keluarga Hindu yang membawa jasad kerabatnya untuk dikremasi di tepi sungai ini.
Setelah dikremasi, abu atau sisa jenazah biasanya dihanyutkan ke sungai sebagai simbol pelepasan jiwa dari dunia fana.
“Gangga bukan hanya air, ia adalah jalur menuju surga,” ujar Pandit Hariram, salah satu pemuka agama di Varanasi.
Proses Kremasi di Tepi Sungai
Proses pembakaran jenazah dilakukan secara terbuka dengan menggunakan kayu. Di beberapa tempat seperti Manikarnika Ghat dan Harishchandra Ghat, api kremasi menyala 24 jam tanpa henti.
-
Jenazah dibungkus kain dan dibawa dengan prosesi doa
-
Ditempatkan di atas tumpukan kayu bakar
-
Setelah pembakaran selesai, abu dihanyutkan ke Gangga
Baca juga: Self Healing Bukan Sekadar Liburan
Tradisi Suci yang Menimbulkan Tantangan Lingkungan
Namun di balik kesakralannya, praktik ini menimbulkan sejumlah persoalan lingkungan. Ribuan jenazah dikremasi setiap tahun, menghasilkan:
-
Polusi udara akibat pembakaran terbuka
-
Pencemaran air dari abu dan sisa jenazah
-
Penumpukan kayu yang mengancam deforestasi
Laporan dari National Green Tribunal India mencatat bahwa kualitas air Gangga di beberapa titik kritis, terutama di Varanasi, seringkali jauh di bawah standar aman.
Upaya Pemerintah dan Kontroversi
Pemerintah India telah melakukan berbagai upaya seperti pembangunan krematorium listrik, kampanye pengelolaan limbah, hingga program Namami Gange untuk revitalisasi sungai.
Namun banyak warga menolak alternatif modern karena dianggap tidak memenuhi nilai spiritual. “Kremasi pakai listrik itu dingin, tidak sakral,” kata Arun Mishra, warga lokal.
Penutup
Sungai Gangga tetap menjadi simbol spiritual yang tak tergantikan bagi umat Hindu. Namun tantangan ekologis dari tradisi suci ini menjadi pengingat bahwa menjaga keseimbangan antara warisan budaya dan pelestarian lingkungan adalah tugas penting bersama.