Foto generasi sandwich keluarga lintas generasi dengan tiga generasi kakek-nenek, orang tua, dan anak berpose bersama di luar rumah dengan senyuman hangat.

Apa Itu Generasi Sandwich dan Mengapa Mereka Rentan Finansial?

Mengenal Istilah Generasi Sandwich

IndonesiaDalamBerita – Istilah generasi sandwich mengacu pada kelompok individu, terutama yang berada di usia produktif (30–50 tahun), yang harus menanggung beban finansial dua generasi sekaligus: orang tua dan anak-anak mereka. Ibarat isi sandwich yang terjepit di antara dua roti, kelompok ini sering kali berada dalam tekanan ekonomi yang tinggi, karena harus membiayai kebutuhan hidup keluarga inti sekaligus orang tua yang sudah tidak produktif lagi.

Fenomena ini semakin nyata di Indonesia, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung, di mana biaya hidup tinggi dan budaya “menghidupi orang tua” masih sangat kuat.

Mengapa Generasi Sandwich Rentan Secara Finansial?

1. Pendapatan Tidak Sebanding dengan Pengeluaran

Banyak dari generasi ini memiliki penghasilan tetap, namun pengeluaran mereka membengkak karena mencakup:

  • Biaya sekolah anak,

  • Cicilan rumah/kendaraan,

  • Kebutuhan pokok harian,

  • Biaya kesehatan dan perawatan orang tua.

2. Minimnya Literasi Keuangan

Generasi sandwich cenderung tidak memiliki perencanaan keuangan jangka panjang. Banyak dari generasi sandwich tidak memiliki dana darurat, investasi, atau proteksi asuransi yang memadai.

3. Tidak Mampu Menolak Beban Tambahan

Rasa tanggung jawab moral, budaya “balas budi”, dan ekspektasi sosial sering membuat mereka merasa tidak berdaya untuk berkata tidak terhadap kebutuhan finansial orang tua atau kerabat lain.

Dampak Psikologis Generasi Sandwich

Bukan hanya soal uang, tekanan ini juga menimbulkan stres psikologis yang serius. Banyak di antaranya mengalami:

  • Burnout karena bekerja terus-menerus,

  • Konflik rumah tangga akibat beban ekonomi,

  • Kesehatan mental terganggu akibat tidak ada waktu istirahat dan waktu sendiri.

Cara Keluar dari Jerat Generasi Sandwich

Berikut beberapa langkah konkret yang dapat ditempuh:

1. Buat Perencanaan Keuangan Keluarga

Susun anggaran bulanan dan prioritaskan kebutuhan pokok. Sisihkan dana darurat minimal 3–6 bulan dari total pengeluaran.

2. Edukasi Finansial Orang Tua

Diskusikan kondisi keuangan keluarga secara terbuka kepada orang tua untuk memiliki asuransi kesehatan atau BPJS yang memadai.

3. Investasi & Proteksi

Mulailah investasi sejak dini, baik melalui reksa dana, emas, atau properti. Miliki asuransi jiwa dan kesehatan untuk mencegah risiko membebani keluarga.

4. Libatkan Pasangan

Jangan menanggung beban sendirian dalam mengambil keputusan finansial agar ada solidaritas dan strategi bersama pasangan.

Apakah Semua Orang Harus Terjebak dalam Generasi Sandwich?

Tidak selalu, dengan persiapan finansial sejak muda, edukasi keluarga, dan pola hidup hemat, seseorang bisa mencegah menjadi generasi sandwich bagi anak-anaknya di masa depan.

Generasi ini menjadi sebuah tantangan pribadi yang juga mencerminkan kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat. Untuk keluar dari ini, dibutuhkan perubahan pola pikir, adanya dukungan sistem sosial, dan kesadaran akan pentingnya kemandirian finansial lintas generasi.

Baca Juga: Nilai tukar rupiah terkoreksi ke Rp 16.450 per dolar AS pada Senin 19 Mei 2025

Ikuti update terbaru seputar Berita di sosial media kami:
Tiktok: @indonesiadalamberita_ | Instagram: @indonesiadalamberita

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *